Sosial: Tiga Orang Miskin Paling Dermawan
۞ Guru ۞
Dengan uang sumbangan terakhir itu, total ia sudah menyumbang 350.000 yuan atau setara dengan Rp 472,5 juta. Anaknya, Bai Jin Feng, baru tahu kalau selama ini ayahnya menyumbang ke yayasan tersebut. Tahun 2005, Bai Fang Li meninggal setelah terserang sakit kanker paru-paru. (source)
DERMAWAN? Orang kaya yang berlimpah harta benda sudah biasa jika ia bersifat dermawan, namun itupun tidak semuanya. Hanya sebagian kecil yang mau melakukan hal tersebut. Tetapi bagaimana dengan orang-orang yang melarat yang selalu hidup dalam kemiskinan mereka, tapi mereka mampu menjadi seorang DERMAWAN. Subhanallah....
Berikut ini daftar tiga orang miskin yang serba kekurangan, namun mereka termasuk di dalam orang-orang yang paling dermawan di dunia.
1. Wang Zhiyou
Wang Zhiyou, pengemis berusia 41 tahun ini tampaknya lebih maju selangkah langkah dalam membantu sesama. Dia memberikan setiap sen yang diperoleh dengan mengemis kepada orang yang kurang mampu. Zhiyou berasal dari desa Yongping, yang terletak di provinsi Heilongjiang. Ia mengembara dari kota ke kota, desa ke desa, tidak pernah tinggal lebih dari sebulan. pada hari terakhir setiap bulannya, ia menyumbangkan semua uang yang diperoleh dari mengemis dan mulai berpindah tempat. Dia telah melakukan ini selama lima belas tahun terakhir.
Ketika Zhiyou berusia 18 tahun, ia baru tahu bahwa ia hanyalah anak yang diadopsi. Alasannya adalah bahwa orang tua kandungnya terlalu miskin untuk mampu membesarkannya. Dikejutkan oleh penderitaan orang miskin, Zhiyou memutuskan untuk mengadopsi gaya hidup saat ini. Menurut Zhiyou, ia telah menyumbangkan 40.000 Yen hingga sekarang. Itu sekitar $6292 alias sekitar 50 juta rupiah.
“Saya sudah menyumbangkan dana sebesar 40 ribu yuan (sekira Rp57 juta), selama kurun waktu 15 tahun. Ketika saya menyumbangkan uang tersebut, saya meminta bukti dari orang tersebut,” pungkasnya. (source)
2. Bai Fang Li
Bai Fang Li menjalani hidup sebagai tukang becak. Hidupnya sederhana karena memang hanya tukang becak. Namun semangatnya tinggi. Pergi pagi pulang malam mengayuh becak mencari penumpang yang bersedia menggunakan jasanya. Ia tinggal di gubuk sederhana di Tianjin, China.
Ia memilih menggunakan uang hasil jerih payahnya untuk menyumbang yayasan yatim piatu yang mengasuh 300-an anak tak mampu ketika usianya menginjak 74 tahun. Pada tahun 2001 usianya mencapai 91 tahun. Ia datang ke yayasan itu
dengan ringkih. Ia bilang pada pengurus yayasan kalau ia sudah tak
sanggup lagi mengayuh becak karena kesehatannya memburuk. Saat itu ia
membawa sumbangan terakhir sebanyak 500 yuan atau setara dengan Rp
675.000.
Dengan uang sumbangan terakhir itu, total ia sudah menyumbang 350.000 yuan atau setara dengan Rp 472,5 juta. Anaknya, Bai Jin Feng, baru tahu kalau selama ini ayahnya menyumbang ke yayasan tersebut. Tahun 2005, Bai Fang Li meninggal setelah terserang sakit kanker paru-paru. (source)
3. Hong Zhong Ha
Hong Zhong Hai, kakek 82 tahun yang pernah berlaga di perang saudara China, ditahbiskan masuk ke dalam jajaran 46 orang paling dermawan se-Asia Tenggara versi majalah Forbes. Bukannya tidak beralasan, kendati renta, dia rela berkorban demi kepentingan orang banyak.
Kakek kelahiran Anhui Huoqiu, China, ini menyumbangkan tabungannya
sebesar NT$6 juta atau sekitar Rp. 1,78 miliar pada mereka yang
membutuhkan. Ia juga sering membantu menyokong hidup janda
kawan-kawannya di medan perang.
Menurut kisah yang diungkapkan Peter Wey, seorang diplomat Taiwan di Jakarta, 7 Juli 2011, Hong tidak pernah merasa cukup menyumbang. Dia berpikir bahwa uang yang sudah dikeluarkannya itu masih belum cukup besar. "Saya ingin hidup lebih lama lagi, sehingga saya bisa memberi lebih," kata Hong.
Pernah ada seorang ibu dan anak yang pernah menerima bantuan Hong, datang dari dusun Xiulin membawa sup ikan untuk Hong sebagai bentuk terima kasih. Ketika menyuapkan sesendok sup kemulutnya, dengan terharu Hong berkata, "Sup ini adalah makanan paling lezat yang pernah saya cicipi.
Hong menyatakan masih ingin menyumbangkan uangnya untuk membantu lebih banyak orang, namun pihak rumah sakit menyarankan Hong agar menggunakannya untuk kepentingan medisnya. (source)
Mereka bisa berbuat demikian karena rasa sosial dan kemanusiaan yang lebih, sedangkan kita yang mampu ini, mengapa tidak bisa seperti mereka?
۞ Terima kasih telah berkunjung di blog ۞ Guru ۞
Anda telah membaca sebuah artikel yang berjudul Sosial: Tiga Orang Miskin Paling Dermawan. Semoga artikel ini bermanfaat, dapat membuka cakrawala wawasan keilmuan dan pengetahuan. Salam ukhwah islamiyah.