Rona-Rona Perjalanan UN 2013

imagesun
Selamat pagi sahabat, semoga sampai hari ini, detik ini Anda senantiasa dalam lindungan Allah SWT serta selalu mendapatkan rahmat, nikmat, serta hidayah-Nya. Amien Yaa Rabba-l-'aalamien. Sambil menunggu pengumuman hasil kontes seo KONSUMEN CERDAS PAHAM PERLINDUNGAN KONSUMEN kami sempatkan untuk membuat catatan ini.

Hari kedua UJIAN NASIONAL (UN) 2013. Setelah menyimak beberapa informasi tentang pelaksanaan UN 2013 untuk tingkat SLTA yang resmi secara nasional telah dimulai pada hari Senin, 15 April 2013 kemarin, ternyata masih banyak hal-hal yang ditemukan tidak sesuai dengan harapan dari pihak atau instansi terkait pelaksanaan ujian ini.

Harapan dari Badan Penyelenggara Ujian Nasional tentunya dengan metode UN 2013 ini, 20 paket soal yang berbeda adalah agar semua kalangan pendidikan, baik pelajar sebagai objek dan guru serta partisi pendidikan pada umumnya sebagai pelaksana kegiatan akhir di instansi pendidikan Indonesia ini dapat berbuat jujur terhadap pelaksanaannya. Namun, masih saja di hampir semua tempat menggunakan cara-cara yang kurang terpuji. Kunci jawaban tetap beredar, inilah faktanya. 

Entah pihak siapa yang perlu dipertanyakan untuk bertanggungjawab atas hal ini. Yang pasti banyak faktor yang tidak mungkin dapat diuraikan satu persatu. Lembaga pendidikan dan sekolah yang tidak ingin namanya tercoreng oleh masalah ketidak-lulusan siswa-siswinya mungkin menjadi faktor utama, karena ini mempengaruhi sekali dengan masa depan lembaga atau sekolah itu sendiri ke depannya. Sehingga dengan berbagai cara  pun harus dilakukan. Entah cara kotor maupun clean (menurut versi bagaimana agar tidak ketahuan dalam memberikan bantuan jawaban kepada peserta UN). Yang jelas, semuanya tidak sesuai dengan harapan.

Bukan itu saja, UJIAN NASIONAL adalah momok yang paling ditakuti oleh semua kalangan lembaga pendidikan atau pelajar (begitulah mungkin istilah yang tepat). Bagaimana tidak? Dalam perjalanan menjelang UN 2013 saja, di sana-sini masih saja terdengar berita ritual-ritual yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah agama (dalam hal ini kami menyoroti beberapa lembaga pendidikan yang berbasis pada instansi Departemen Kementrian Agama). 

Di Jombang Jawa Timur contohnya, banyak pelajar Madrasah Aliyah berbondong-bondong mengadakan ritual berdoa bersama (yang ini sih bukan jadi masalah sebenarnya, karena ini adalah wajib hukumnya untuk umat Islam), tapi mengapa harus membubuhkan jampi-jampi doa ke dalam botol-botol air mineral serta membubuhi rajah-rajah pada pensil-pensil yang akan digunakan untuk UN ini? Kami sungguh menyayangkan hal ini. Berbondong-bondong ke tempat para kiyai untuk meminta doa agar diberikan kelulusan. Kiyai yang tidak pernah mengajar di kelas sekalipun dimintai cara bagaimana agar bisa lulus UN? Aneh...

Ahh....sudahlah, biarkan saja saya terheran-terheran dengan kondisi ini...

۞ Terima kasih telah berkunjung di blog ۞ Guru ۞

Anda telah membaca sebuah artikel yang berjudul Rona-Rona Perjalanan UN 2013. Semoga artikel ini bermanfaat, dapat membuka cakrawala wawasan keilmuan dan pengetahuan. Salam ukhwah islamiyah.

۞ Guru ۞

۞ Bagikan artikel ini:

0 komentar:

۞Tinggalkan komentar, kritik, saran, dan masukan untuk artikel ini sebagai bahan reveiw dan perbaikan pada artikel selanjutnya. Jazaakumullah khoiron. ۞